Sabtu, 23 November 2013

JENIS-JENIS PIDATO


Berdasarkan  ada tidaknya persiapan:
1.    Impromtu, yaitu pidato yang disampaikan tanpa persiapan.
ØKeuntungan impromptu:
a.    Lebih dapat mengungkapkan perasaan pembicara, karena pembicara tidak memikirkan lebih dulu pendapat yang disampaikannya.
b.   Gagasan dan pendapatnya dating secara spontan, sehingga tampak segar dan hidup
c.    Memungkinkan pembicaraannya terus berpikir
ØKerugian impromptu:
a.    Dapat menimbulkan kesimpulan yang mentah
b.   Dapat mengakibatkan penyampaian yang tersendat-sendat dan tidak lancer
c.    Gagasan yang disampaikan bias acak-acakan dan ngawur
d.   Karena tifak ada persiapan, kemungkinan demam panggung besar sekali.
ØImpromptu sebaiknya dihindari, namun jika terpaksa hal-hal tersebut bias jadi pegangan:
a.    Pikirkan lebih dulu teknik permulaan pidato yang baik. Misalnya cerita, hubungan dengan pidato sebelumnya, bandingan, ilustrasi, dan sebagainya.
b.   Tentukan system organisasi pesan. Misalnya: susunan kronologis, teknik pemecahan soal, kerangka social ekonomi-politik, hubungan teori dengan praktek.
c.    Pikirkan teknik menutup pidato yang mengesankan. Misalnya dengan kesimpulan, pertanyaan yang menggantung, dan sebagainya.
2.    Manusskrip,  yaitu pidato dengan naskah.
ØJuru pidato membacakan naskah pidato dari awal sampai akhir.
ØDiperlukan oleh tokoh nasional, karena kesalahan sedikit saja dapat menjatuhkan kredibilitas orang bersangkutan. Juga oleh ilmuan dalam laporan penelitiannya.
ØBukan pidato yang baik.
ØKeuntungannya:
a.    Kata-kata dapat dipilih sebaik-baiknya.
b.   Pernyataan yang dihemat.
c.    Kefasihan bicara dapat dicapai, karena kata-kata sudah disiapkan.
d.   Hal-hal yang ngawur atau menyimpang dapat dihindari.
e.   Dapat diterbitkan atau diperbanyak.
ØKerugiannya:
a.    Komunikasi pendengar akan berkurang, karena pembicara tidak berbicara langsung kepada mereka
b.   Pembicara tidak dapat melihat pendengar dengan baik, sehingga akan kehilangan gerak dan kaku
c.    Umpan balik dan pendengar tidak dapat memperpanjang atau memperpendek pesan
d.   Pembuatannya lebih lama dari sekedar mempersiapkan out linea atau garis besarnya saja.
ØUntuk mengurangi kekurangan diatas:
a.    Susunlah terrlebih dahulu garis-garis besarnya dan siapkan bahan-bahannya
b.   Tulislah seakan-akan anda bicara, dan gunakanlah gaya percakapan yang lebih informal dan langsung
c.    Baca naskah itu berkali-kali sambil membayanngkan pendengar
d.   Hafalkan sekedarnya sehingga anda dapat lebih sering melihat pendengar
e.   Siapkan manuskrip dengan tulisan besar, tiga spasi dan batas pinggir yang luas.
3.    Memoriter, yaitu pidato ditulis kemudian diingat kata demi kata.
ØSeperti manuskrip, memoriter memungkinkan ungkapan yang tepat, organisasi yang berencana, pemilihan bahasa yang teliti, gerak dan isyarat yang diintegrasikan dengan uraian.
ØKurang langsung, memerlukan banyak waktu dalam persiapan, kurang spontan, perhatian beralih dari kata-kata kepada usaha mengingat-ingat, dan bahayya bila satu kata ada yang lupa.
ØHarus ditulis dengan gaya ucapan.
4.    Ekstempore, yaitu pidato yang sudah dipersiapkan garis-garis besarnya (out-line) dan pokok-pokoknya bahasan penunjangnya (supporting points).
ØMerupakan jenis pidato yang paling baik
ØKomunikasi langsung, pesan dapat fleksibel dan spontan
ØBagi pembicara yang belum ahli kerugian berikut ini bisa timbul: persiapan kurang baik bila dibuat terburu-buru, pemilihan bahasa yang jelek, kefasihan yang terhambat karena kesukaran memilih kata dengan segera, kemungkinan meyimpang dari out-line, dan tidak dapat dijadikann bahan penerbitan.
ØKekurangan-kekurangan tersebut dapat diatasi dengan latihan-latihan yang intensif.

Tidak ada komentar: